Mengenal Berbagai Jenis Makanan Tradisional Nusantara dari Bahan Beras
Beras merupakan bahan makanan pokok masyarakat Indonesia. Tidak hanya menjadi nasi putih biasa, beras juga diolah menjadi berbagai makanan tradisional Nusantara. Salah satunya adalah ketupat, makanan khas Lebaran yang terbuat dari beras yang dimasak dalam anyaman daun kelapa. Lainnya adalah lemper, isiannya terbuat dari ayam atau daging cincang dan dibungkus dengan daun pisang.
Lontong juga tidak kalah populer, mirip dengan ketupat tetapi dibungkus dengan daun pisang dan biasanya disajikan dengan sayur lodeh. Makanan lainnya bernama serabi, pancake tradisional dari beras yang biasanya diberi topping kelapa parut dan gula merah. Ada juga dodol, manis dan lengket dari campuran beras ketan, gula merah, dan santan.
Tidak boleh lupa dengan buras, sejenis ketupat khas Bugis yang biasanya disajikan dengan kuah kari ayam. Lalu ada lupis, sejenis kue yang terbuat dari beras ketan dan biasanya disajikan dengan serutan kelapa dan sirup gula merah. Selanjutnya adalah wajik, manisan tradisional dari beras ketan yang dimasak dengan gula merah dan santan. Kemudian ada arem-arem, sejenis lontong yang diisi dengan sayuran atau daging dan dibungkus dalam daun pisang. Terakhir adalah bakpia, kue tradisional dari Yogyakarta yang dibuat dari beras ketan dan diisi dengan aneka rasa.
Menurut Chef Andi, seorang pakar kuliner Indonesia, "Makanan berbahan beras ini tidak hanya lezat, tetapi juga menjadi simbol dari kekayaan budaya kuliner Indonesia. Setiap jenis makanan memiliki cerita dan sejarahnya sendiri."
Selanjutnya, Cara Membuat 10 Jenis Makanan Tradisional Beras Nusantara
Untuk membuat ketupat, beras perlu direndam dan dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa, kemudian direbus selama beberapa jam. Sementara itu, lemper dibuat dengan mengukus beras ketan, lalu diisi dengan daging cincang dan dibungkus dengan daun pisang sebelum dikukus kembali.
Lontong membutuhkan proses yang mirip dengan ketupat, tetapi menggunakan daun pisang sebagai pembungkus. Mengenai serabi, adonan beras dicampur dengan air dan santan, kemudian dipanggang di atas api kecil. Dodol dibuat dengan mencampur beras ketan, gula merah, dan santan, lalu dimasak dengan api kecil hingga teksturnya menjadi lengket.
Buras dibuat dengan cara merendam beras dalam air, kemudian memasaknya dengan santan dan daun pandan. Lupis dibuat dengan mengukus beras ketan, lalu memotongnya menjadi potongan kecil dan disajikan dengan kelapa parut dan sirup gula merah. Wajik dibuat dengan mencampur beras ketan, gula merah, dan santan, kemudian dimasak hingga lengket. Arem-arem dibuat dengan mengisi beras dengan sayuran atau daging, kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dikukus. Dan terakhir, bakpia dibuat dengan mengukus beras ketan, lalu diisi dengan aneka rasa dan dipanggang.
Memang, masing-masing makanan tradisional berbahan beras ini memiliki proses dan cara pembuatan yang unik. Namun, semua itu mencerminkan kekayaan dan keunikan budaya kuliner Nusantara.